Dalam cahaya matahari
terkandung energi dalam bentuk foton. Ketika foton ini mengenai permukaan sel
surya, elektron-elektronnya akan tereksitasi dan menimbulkan aliran listrik.
Prinsip ini dikenal sebagai prinsip photoelectric. Sel surya dapat tereksitasi
karena terbuat dari material semikonduktor yang mengandung unsur silikon.
Silikon ini terdiri atas dua jenis lapisan sensitif: lapisan negatif (tipe-n)
dan lapisan positif (tipe-p).
Sel surya terbuat dari
bahan yang mudah pecah dan berkarat jika terkena air. Karena itu sel ini dibuat
dalam bentuk panel-panel ukuran tertentu yang dilapisi plastic atau kaca bening
yang kedap air. Panel ini dikenal sebagai panel surya.
Ada beberapa jenis
panel surya yang dijual dipasaran :
Jenis pertama, yaitu
jenis yang terbaik dan yang terbanyak digunakan masyarakat saat ini, adalah
jenis monokristalin. Panel ini memiliki tingkat efisiensi antara 12
sampai 14%.
Jenis kedua adalah jenis polikristalin atau multi kristalin, yang terbuat dari kristal silikon dengan tingkat efisiensi antara 10 sampai 12%.
Jenis ketiga adalah
silikon jenis amorphous, yang berbentuk film tipis. Efisiensinya sekitar 4-6%.
Panel surya jenis ini banyak dipakai di mainan anak-anak, jam dan kalkulator.
Jenis keempat adalah
panel surya yang terbuat dari GaAs (Gallium Arsenide) yang lebih efisien pada
temperatur tinggi.
Listrik yang
dihasilkan oleh panel surya dapat langsung digunakan atau disimpan lebih dahulu
ke dalam baterei kering. Arus listrik yang dihasilkan adalah listrik dengan
arus searah (DC) sebesar 3.5 A. Besar tegangan yang dihasilkan adalah 0.4-0.5V.
Kita dapat mendesain rangkaian panel-panel surya, secara seri atau paralel,
untuk memperoleh output tegangan dan arus yang diinginkan. Untuk memperoleh
arus bolak balik (AC) diperlukan alat tambahan yang disebut inverter.
Perhitungan Teknis :
Daya yang dihasilkan
oleh panel surya maksimum diukur dengan besaran Wattpeak (Wp), yang konversinya
terhadap Watthour (Wh) tergantung intensitas cahaya matahari yang mengenai
permukaan panel. Selanjutnya daya yang dikeluarkan oleh panel surya adalah daya
panel dikalikan lama penyinaran.
Misalnya sebuah panel
surya berkapasitas 50 Wp disinari matahari dengan intensitas maksimum selama 8
jam maka daya yang dihasilkan adalah 50 kali 8 Wh atau 400 Wh. Daya sebanyak
ini dapat digunakan untuk menyalakan 4 buah lampu 25 Watt selama 4 jam atau
sebuah televisi hitam putih 40 Watt selama 10 jam.
Di Indonesia, daya
(Wh) yang dihasilkan perhari biasanya sekitar 3-5 kali daya panel maksimum
(Wp), 3 kali untuk cuaca mendung, dan 5 kali untuk kondisi panas terik.
Misalnya untuk sebuah panel surya berdaya maksimum 50 Wp, daya yang dihasilkan
pada cuaca mendung perhari adalah 3 kali 50 Wp atau 150 Wp, dan pada cuaca
cerah adalah 5 kali 50 Wp atau 250 Wp.
Panel-panel surya
dapat disusun secara seri atau paralel. Rangkaian paralel digunakan pada panel
panel dengan tegangan output yang sama untuk memperoleh penjumlahan arus
keluaran. Tegangan yang lebih tinggi diperoleh dengan merangkai panel-panel
dengan arus keluaran yang sama secara seri. Misalnya untuk memperoleh keluaran
sebesar 12 Volt dan arus 12 A, kita dapat merangkai 4 buah panel masing-masing
dengan keluaran 12 Volt dan 3 A secara paralel. Sementara kalau keempat panel
tersebut dirangkai secara seri akan diperoleh keluaran tegangan sebesar 48 Volt
dan arus 3 A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar